Perbaikan Rancangan Kruk Ketiak untuk Penderita Cedera dan Cacat Kaki

Main Article Content

Alfadhlani Alfadhlani
Yumi Meuthia
Dolly Filius Valent

Keywords

Abstract

Kruk merupakan tongkat/alat bantu berjalan untuk orang yang memiliki keterbatasan fisik karena cacat atau cedera, biasanya digunakan secara berpasangan untuk mengatur keseimbangan tubuh saat berjalan. Kruk biasanya terdiri dari dua jenis yaitu kruk ketiak (Axillary Crutch) dan kruk lengan bawah (Forearm Crutch). Kruk ketiak pada umumnya terbuat dari aluminium karena berat jenisnya yang relatif ringan, namun memiliki kekuatan mekanik yang relatif rendah, sehingga pada beberapa kasus kruk aluminium mengalami bengkok saat digunakan. Kruk ketiak yang diusulkan oleh [1] dan [2] kurang praktis untuk dibawa, penutup kruk yang licin dan mudah rusak, serta ketinggiannya yang tidak mudah diatur sesuai keinginan. Pada makalah ini dilakukan studi untuk mengusulkan alternatif material pengganti yang lebih kuat dan sekaligus mengatasi masalah kekurangan kruk yang diusulkan oleh peneliti sebelumnya. Material yang dipertimbangkan dalam kajian adalah aluminium, baja karbon, dan stainless steel. Material terpilih untuk diusulkan sebagai material pengganti adalah stainless steel, penggunaan material ini dapat mereduksi bobot kruk sebanyak 28,6% dari 1,75 kg menjadi 1,25 kg. Agar kruk praktis dibawa, diusulkan sistem geser dengan tiga komponen penyusun utama yaitu tiang penyesuai jangkauan, tiang utama dan tiang penyesuai ketinggian, dengan sistem ini kruk memiliki panjang yang bisa disesuaikan yaitu panjang minimal 100 cm dan panjang maksimal 150 cm. Tiang utama kruk dibagi menjadi dua bagian, panjang masing-masing tiang utama adalah 50 cm dan 45 cm sehingga lebih mudah dilipat untuk disimpan dan dibawa. Penutup ujung kruk menggunakan karet agar tidak licin, karet tersebut dimasukkan ke dalam pipa tiang utama sehigga lebih tahan terhadap tekanan. Pegangan kruk dirancang dengan kemiringan yang bisa disesuaikan, rasio penyesuaian kemiringan yaitu 14,4o agar posisi tangan dan pergelangan tangan lebih baik dan nyaman saat penggunaan, tetapi derajat kemiringan kruk rancangan ini masih lebih besar 2,4o jika dibandingkan dengan kemiringan yang ergonomis yaitu sebesar 12o.
Keywords: kruk, cacat, cedera, ergonomis

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Fitriadi, Taufik. (2008). Perancangan Alat Bantu Jalan (Kruk) Yang Praktis Dan Ergonomis Dengan Menggunakan Software Catia. Universitas Muhamadiyah Surakarta. [2] Chandra, G.E.P. (2011). Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk Bagi Penderita Cedera Dan Cacat Kaki. Universitas Andalas. Padang. [3] McFall, B., N. Arya., C. Soong., B. Lee., R. Hannon. (2004). Crutch Induced Axillary Artery Injury. The Ulster Medical Journal, Volume 73, No. 1, pp. 50-52.