Evaluasi Efektivitas Mesin Kiln dengan Penerapan Total Productive Maintenance pada Pabrik II/III PT Semen Padang

Main Article Content

Andita Rahayu

Keywords

Abstract

PT Semen Padang is a company that produces cement and it can not be separated from issues related to the effectiveness of the machinery/ equipment caused by factors such as six big losses. It can be indicated from the frequency of damage caused to machinery/ equipment because of the damage so that production targets are not achieved. Another result of damage caused by machinery/ equipment is the quality of products where the products are not meet the quality standards. Therefore, it is necessary to measure effective and efficient in the maintenance of machinery/equipment int term of solving such problems. TPM is a method which developed in Japan that can be applied to improve the productivity and efficiency of production. The applied method is one of useful methods to mantain machinery/equipment utilization including, losses that called by the six big losses. One goal of TPM is to increase the effectiveness to improve function and performance of machinery/ equipment used and reduce the six big losses contained in the machine/ equipment. Study has been conductedin W1 and W2 Kiln engine on Indarung Factory II / III PT Semen Padang. The first stage is measuring the effectiveness of W1 and W2 Kiln machine using OEE method. Furthermore, we are y measure OEE Six Big Losses and another losses that lead to the low efficiency of the Kiln machine. The data has been collected based on year 2013. Result showed that the value of OEE in W1 kiln ranged from 49% to 96%. While the value of OEE in W2 kiln ranged from 60% to 98% . It is related to the level of availability W1 kiln (average 92%) were also quite low when it is compared to the level of availability W2 kiln (average 94%) due to the length of time the kiln W1 engine damage. Refer to the value of the performance rate W1 and W2 kiln, it can be concluded that the average value of both engine performance rate is almost the same, ranging between 91% and 92%. Analysis of OEE Six Big Lossesshowed that cause of low OEE on kiln machine is breakdown loss. It also affected the reduced speed loss.
Keyword : OEE, Six Big Losses, Availability, Performance Rate, Quality Rate

Abstrak
PT Semen Padang merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi semen juga tidak terlepas dari masalah yang berkaitan dengan efektivitas mesin/peralatan yang diakibatkan oleh faktor six big losses tersebut. Hal ini dapat terlihat dari frekuensi kerusakan yang terjadi pada mesin/peralatan karena kerusakan tersebut sehingga target produksi tidak tercapai. Akibat lain yang ditimbulkan kerusakan mesin/peralatan yaitu dalam hal kualitas produk yang dihasilkan dimana produk yang tidak sesuai dengan standar kualitas akan dioleh kembali. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah efektif dan efisien dalam pemeliharaan mesin/peralatan untuk dapat menanggulangi dan mencegah masalah tersebut. TPM adalah salah satu metode yang dikembangkan di Jepang yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi perusahaan dengan menggunakan mesin/peralatan secara efektif. Tidak tepatnya penanganan dan pemeliharaan mesin/peralatan tidak hanya menyebabkan masalah kerusakan saja, tetapi juga kerugian lain yang disebut dengan six big losses. Salah satu tujuan TPM adalah untuk meningkatkan efektivitas dengan cara meningktaan fungsi dan kinerja mesin/peralatan yang digunakan dan mengeliminasi six big losses yang terdapat pada mesin/peralatan. Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah mesin Kiln W1 dan W2 yang terdapat pada Pabrik Indarung II/III PT Semen Padang. Tahapan pertama dalam usaha peningkatan efisiensi produksi pada perusahaan ini adalah dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin Kiln W1 dan W2 dengan menggunakan metode OEE yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran OEE Six Big Losses dan dari faktor six big losses tersebut dicari faktor terbesar yang mengakibatkan rendahnya efisiensi mesin Kiln. Data yang digunakan adalah data satu tahun terakhir yaitu Bulan JanuariDesember 2013. Selama periode tersebut, diperoleh nilai OEE pada kiln W1 berkisar antara 49% hingga 96%. Sedangkan nilai OEE mesin kiln W2 berkisar antara 60% hingga 98%. Hal ini berhubungan dengan tingkat availability mesin kiln W1 (rata-rata 92%) yang juga cukup rendah bila dibandingkan dengan tingkat availability mesin kiln W2 (rata-rata 94%) dikarenakan lamanya waktu kerusakan mesin kiln W1. Bila dilihat dari nilai performance efficiency mesin kiln W1 dan W2, maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata performance efficiency kedua mesin ini hampir sama, yaitu berkisar antara 91% dan 92%. Bila dilakukan analisa OEE Six Big Losses, maka yang menjadi penyebab rendahnya OEE pada mesin kiln ini adalah waktu kerusakan mesin yang tergolong dalam frekuensi sering. Hal ini juga berimbas pada penurunan kecepatan kerja mesin kiln.
Kata Kunci : OEE, Six Big Loss, Availability, Performance Rate, Quality Rate

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] M. Hasriyono, Evaluasi Efektivitas Mesin dengan Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) di PT Hadi Baru. Medan: USU Repository. 2009.
[2] A. Corder dan K. Hadi, Teknik Manajemen Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga, 1992.
[3] S. Arikunto, Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000.
[4] V. Gaspersz, Manajemen Produktivitas Total, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998.
[5] J.A. Leflar, Practical Total Productive Maintenance, Successful Equipment at Agilent Technology. Productivity Press Inc., 1998.
[6] K. Shirose, Total Productive Maintenance Team Guide. Oregon: Productivity Press Inc., 1995.