Perencanaan Sistem Persediaan Bahan Baku Industri Garmen di PT. DM
Main Article Content
Keywords
Abstract
Keywords: Forecasting, inventory , EOQ, Periodic and Perpetual
Abstract
Upaya menghadapi persaingan global di era Asean Economic Community (AEC) di tahun 2015, membuat berbagai pihak baik itu pemerintah, swasta, maupun Industri Kecil Menengah (IKM) untuk bersaing dengan produk buatan negara ASEAN. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melakukan efisiensi dari sisi biaya produksi. Untuk itu, diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian produksi yang sangat berkaitan erat dengan bahan baku. Keberadaan bahan baku menjadi hal yang penting dikarenakan jika terjadi kekurangan bahan baku, akan menghambat proses produksi. Jika berlebih maka berpengaruh pada biaya simpan yang meningkatkan biaya perusahaan. IKM DM merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang garmen khususnya dalam pembuatan pakaian kantor. Masalah yang kerap dihadapi oleh IKM adalah sering terjadinya overstock baik itu di gudang bahan baku, maupun gudang barang jadi. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dalam menentukan jumlah bahan baku yang ada di gudang, agar modal tidak tertahan lama. Penelitian ini hanya meneliti celana kantoran tipe all size, big size, dan celana kantor tipe gesper. Tujuan penelitian ini adalah meramalkan jumlah permintaan menggunakan metode ARIMA periode 3 bulan mendatang pada bulan April, Mei, dan Juni; merencanakan jumlah pemesanan ekonomis dan menjadwalkan pemesanan bahan baku menggunakan metode EOQ. Penelitian juga membahas tentang sistem persediaan bahan baku baik secara periodik maupun secara perpetual; dan diakhiri dengan perhitungan keterbatasan gudang. Peramalan celana all size pada bulan April, Mei dan Juni berturut-turut adalah 30.840, 31.962, dan 32.357 potong; pada celana big size adalah 8.645,8.782, dan 8.782; dan pada celana gesper adalah 4.960, 4.980, dan 4.980 potong. Adapun jumlah pemesanan bahan baku ekonomis pada kain polly celana all size, gesper, dan big size sebesar 45.562 yard; 17.684; dan 25.534 yard. Adapun penjadwalan bahan baku pada celana kantor all size,big size,dan gesper memiliki nilai ROP sebesar 4.470,1.382, dan 660 yard. Frekuensi pemesanan sebanyak 6 kali,3 kali, dan 2 kali dengan interval waktu 30hari, 64 hari, dan 80 hari. Dari hasil perhitungan sistem persediaan, didapat metode perpetual memiliki biaya yang terkecil. Untuk perhitungan keterbatasan luas gudang bahan baku dibutuhkan 4 rak untuk penyimpanan aksesoris dengan total luas 107m2, dengan luas gudang total sebesar 144m2.
Kata kunci: Peramalan, Persediaan, EOQ, Periodic dan PerpetualDownloads
References
[2] Budiman, Daddy. “Sistem Perencanaan Produksi Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Perusahaan Susu Olahan”. Jurnal Ilmiah, Padang: Universitas Andalas, 2004.
[3] Makridakis, Spyros. Dkk. Metode dan Aplikasi Peramalan, Jakarta: Airlangga, 1993.
[4] Tersine, RJ. Priciples Of Inventory and Materials Management Fourth Edition, USA: Prentice-hall International, 1994.